Assalamualaikum teman-teman, lama sekali Ummi nggak pindahin tulisan mas Kinza di Blognya ya.. Hampir 1 semester Ummi nggak nulis disini. Dan sekarang sudah masuk ke semester 2 yang nantinya InsyaAllah Mas Kinza bakalan masuk 100%, tanpa sesi full sampai jam 11 siang.
Makanya, disekolah kemaren 15 Januari 2022, sekolah Mas Kinza mengikuti program vaksin covid-19. Alhamdulillah.. jauh-jauh hari mas Kinza sudah dikasih tau kalau bakalan vaksin covid. Dan ini membantu banget buat siapin mental mas Kinza.
Ummi seneng jelasin banyak hal dengan jujur sama mas Kinza. Oh yaa.. pas ummi minta mas Kinza nulis, ini kesan mas Kinza setelah vaksin:
Assalamualaikum teman teman hari ini kinza mau cerita tentang kinza vaksin corona di sekolah teman teman kinza pas di vaksin kinza tidak menangis karena kinza kuat sekali sampai kinza dapat kartu vaksinnya terus pas vaksin teman teman kinza ada yang menangis lho ni kinza kasih tahu wildan airlangga wali rohim semuanya menangis karena tidak tahan sakitnya masak divaksin aja menangis rasanya kayak digigit semut hitam sudah dulu ya dada assalamualaikum dada
Nah bagi temen-temen yang belum vaksin, Ummi punya tips nih untuk membuat anak berani melakukan vaksin.
Katakan dengan jujur
Banyak orang tua yang biasanya mengatakan hal nggak jujur kepada anak agar anak mau divaksin atau melakukan apapun itu. Orang tua kadang bilang, "nggak sakit kok Nak, gak papa" Padahal kenyataannya disuntik itu ya sakit. Tapi sakitnya kan tidak lama, hanya sebentar saja. Jadi, katakan dengan jujur bagaimana nanti ketika divaksin.
Bolehkan anak Menangis
Menangis adalah hal yang lumrah buat anak-anak. Tapi, kadang kita ini egois melarang anak untuk nggak nangis, apalagi anaknya cowok. Saya sendiri memersilahkan Mas Kinza menangis jika ingin menangis saat disuntik dan merasa sakit, silahkan, boleh.
Yakinkan anak, Bahwa dia berani
Meyakinkan ini beda ya sama membully atau meremehkan. Kadang, tanpa kita sadari kita itu meremehkan anak kita. Misalnya kita bilang " Ah cuma gitu aja masak gak berani", nah kata ini bisa diganti dengan "Mas Kinza berani kok, kan sudah sering disuntik tangannya". Malah kemaren sebelum vaksin Mas Kinza udah bilang gak mau vaksin karena temennya nakut-nakutin kalau jarumnya sampai ke tulang.
Abinya bilang, Mas Kinza percaya? Disuntik itu yang nyuntik orangnya sudah pinter, dokter yang berpengalaman. Jadi nggak mungkin kalau sampai ke tulang, itu omongannya orang yang gak pinter mas, nggak usah dipercaya.
Lalu Ummi nambahin, Kalau sampe tulang itu suntik vaksin apa suntik Mati ya mas? wkwkw.. Aneh aneh aja anak-anak memang.
Kasih Hadiah
Buat penyemangat, bilang ke anak kalau nanti setelah vaksin kita beliin jajan yang ia mau. Dan kemarin mas Kinza sendiri minta dibeliin Boba Taro haha, cuma 6K :D. Hadiah ini juga sebagai ungkapan terimakasih karena anak sudah berani melakukannya.
Ada banyak sekali cara, sesuai dengan pengasuhan masing-masing. Yang selalu kita ingat adalah, dalam mendidik anak, kita nggak boleh berbohong meski itu sakit.
Semangat ya Mas Kinza, semoga makin sehat, makin kuat dan pandai dalam belajar. Berkah ilmunya, Manfaat untuk orang banyak dikemudian hari.
0 Comments: